Tentang Yoga Aji Saputra

Senin, 05 Desember 2016

perbedaan antara sabun, shampo dan detergen



Perbedaan Diantara Sabun, Shampoo dan Detergen

            Pada dasarnya saun, shampoo dan detergen memiliki sifat yang sama. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) diperoleh dari pengolahan minyak bumi. Sedangkan shampo merupakan sabun cair untuk mencuci rambut dan kulit kepala, terbuat dari ekstrak tumbuhan atau zat kimia. Terdiri atas bahan utama dan bahan pelengkap. Bahan utama membuat shampo biasa disebut surfaktan. Bahan inilah yang dapat menghasilkan busa. Surfaktan terbagi atas surfaktan anionik, surfaktan nonionik, dan surfaktan kationik. Bahan pelengkap berfungsi untuk member efek tambah pada shampo. Contohnya untuk menimpulkan efek lembut pada rambut seperti stearyl alcohol, cetyl alcohol, iso propyl myristate, dan parafin cair. Perbedaan diantara ketiganya adalah daya cuci shampo paling lemah, sedangkan daya cuci detergen paling kuat. Tetapi shampo lebih mudah diurai oleh mikroorganisme daripada detergen.
            Ketiganya dapat berfungsi sebagai pembersih karena memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan non polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar, artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak/kotoran/lemak dapat bercampur dengan air maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat polar dan satu sisi bersifat non polar.